Senin, 10 Januari 2011

Memotret Bunga Dengan Lebih Baik


Bunga memang indah dan menarik hati bagi siapapun yang memandangnya, pria maupun wanita. Bila sedang membawa kamera di tangan sudah tentu kita rela meluangkan sedikit waktu untuk memotretnya.

Namun bila bunga tersebut kita potret ala kadarnya sering kali hasilnya jauh dari memuaskan. Dan lebih sayang lagi apabila ternyata bunga tersebut hanya mekar sekali setahun misalnya. Tentu sangat sayang bila kita mengabadikannya dengan asal saja. Nah berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengabadikan bunga kita dengan lebih baik. Siap?

Perbaiki Kualitas Cahaya

Kualitas cahaya yang dimaksud adalah seberapa keras perpindahan dari terang ke bayangan. Apakah berbatasan langsung seperti sebuah garis ataukah bergradasi dengan halus sehingga kita tidak bisa lagi menunjuk batasnya dengan jelas. Yang kita cari adalah yang disebut terakhir.

Berikut adalah perbandingan foto yang diambil begitu saja di bawah cahaya matahari dengan foto yang diambil dengan sedikit “menghaluskan” cahaya matahari:


Foto A diambil dalam kondisi bunga langsung terkena cahaya matahari. Foto B diambil dalam kondisi cahaya matahari “dihaluskan”. Foto B lebih enak dipandang daripada foto A. Setuju? Bagian kotak nomor 1 pada foto A menunjukkan bayangan yang berpinggiran keras dari kelopak bunga yang diatas pada kelopak bunga yang ada di bawahnya. Bagian kotak nomor 2 menunjukkan bagian mengkilap berupa pantulan cahaya matahari yang keras di atas daun.

Kita bisa menghilangkan efek di atas dengan bantuan sebuah “penghalus cahaya” yaitu sebuah light diffuser. Light diffuser adalah sebuah alat berbahan dasar kain atau plastik semi transparan berwarna putih (netral). Light diffuser dipasang sedemikian rupa sehingga cahaya matahari melewati light diffuser terlebih dahulu sebelum jatuh ke subyek foto. Light diffuser juga mengubah sumber cahaya yang tadinya kecil dan terang (matahari) menjadi sumber cahaya yang lebar, lembut dan merata.

Light diffuser bisa didapatkan di toko yang menjual peralatan fotografi. Harganya sekitar 200.000 rupiah dan alat ini juga bisa diubah fungsinya menjadi reflektor warna gold maupun silver (untuk pemotretan jenis lainnya).

Selain menggunakan light diffuser anda juga bisa menggunakan kain putih yang dibentangkan. Gunakan bahan yang berwarna putih untuk menjaga warna bunga tidak berubah dari aslinya. Kertas kalkir juga bisa digunakan, yang penting secara prinsip adalah kita menghaluskan cahaya matahari sebelum jatuh ke bunga.

Kita bisa minta tolong seseorang untuk membantu memegangi light diffuser ini atau sekedar gantungkan di mana saja selama ada tempat untuk meletakkan bunga. Anda juga bisa menggantungkannya pada sebuah tripod seperti tampak pada foto.

Setel White Balance Dengan Benar

Beberapa dari kita membiarkan setelan white balance (WB) di Auto. Walau praktis tapi cara ini membuat warna di foto tampil variatif bahkan tidak terkendali.

Yang benar adalah cocokkan setelan white balance dengan kondisi alam yang sebenarnya. Misal, bila kita sedang berada di cahaya matahari maka pilihlah white balance “Sunlight” yang bergambar matahari. Dengan cara ini maka warna-warna akan tampil natural dan cemerlang.

Potret Bunga di Pagi Hari

Potretlah bunga pada pagi hari kira-kira sebelum jam sembilan karena cahaya matahari pagi tidak bersinar terik seperti siang hari. Cahaya pagi hari menghasilkan kontras yang paling baik bagi kamera, antara bagian terang dan bagian bayangan masih tertangkap baik oleh kamera. Dan pagi hari langit biasanya masih berwarna biru cerah. Cocok bila dipadukan dengan warna kelopak bunga yang cerah. Lagipula di pagi harilah bunga tampil paling segar dan paling menarik.

Nah, sekarang anda giliran anda mempraktekkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar