Jumat, 14 Januari 2011

Mini Portable Lighting

Demonstrasi hasil penggunaan di luar ruangan,
pencahayaan lighting dari kanan foto, matahari dari kiri

Sering berfoto di luar ruangan dan ingin pencahayaan yang lebih baik daripada flash built-in di kamera anda? Ingin memiliki lighting portabel untuk aktifitas fotografi anda dan tidak ingin investasi terlalu besar? Mungkin yang berikut ini cocok untuk anda.


Perangkat
Lighting yang saya beri judul mini portable lighting (selanjutnya kita sebut "lighting" saja) ini terdiri dari:
  • 1 buah flash unit
  • 1 buah payung foto bersisi dalam putih
  • 1 buah light stand ramping yang portabel
  • 1 buah bracket sebagai konektor semua yang disebut di atas
Susunan perangkat di atas menghasilkan satu titik pencahayaan. Bila perlu lebih dari satu titik pencahayaan maka anda tinggal mengalikan jumlah masing-masing unitnya.


Radio flash trigger
Flash dan Kamera
Anda bisa menggunakan flash dari merk yang sama dengan kamera anda dan bisa juga tidak. Yang terpenting adalah kamera anda harus bisa memicu flash dari jarak jauh.
Ada beberapa pilihan cara memicu flash dari jarak jauh. Bila kombinasi kamera dan flash anda dari merk yang sama dan sudah sama-sama mendukung sistem wireless flash secara built-in maka anda tinggal memanfaatkannya.

Bila salah satu saja antara kamera dan flash anda tidak mendukung sistem wireless flash maka anda membutuhkan perangkat tambahan seperti radio flash trigger atau optical flash trigger. Alat ini terdiri dari dua unit, yang satu dipasang di kamera sebagai pengirim sinyal dan satunya lagi dipasang di kaki flash sebagai penerima sinyal.

Peletakan Flash
Posisi lighting
Bila kita hanya memiliki satu unit mini portabel lighting ini, maka kita bisa memanfaatkan matahari sebagai lighting yang kedua. Posisikan subyek sehingga cahaya matahari mengenai sisi samping-belakang subyek, lalu posisikan lighting kita di sisi yang berlawanan dan pastikan cahaya dari lighting nantinya akan mengenai bagian penting subyek seperti wajah dan sebagian besar tubuhnya.
Posisi lighting ini tidak wajib seperti yang saya tunjukkan pada gambar. Anda bisa berkreasi sepenuhnya sesuka hati anda.

Eksekusi Pemotretan
Nah sekarang kita berasumsi bahwa seluruh perangkat anda sudah terpasang pada tempatnya dan kamera sudah bisa memicu flash pada lighting dengan baik. Anda harus menggunakan mode M (manual) pada kamera anda agar pemotretan bisa tereksekusi dengan baik. Mode P, A dan S akan membuat kamera anda “berfikir sendiri” dan mengacaukan eksposur. Shutter speed diset pada angka 1/180 hingga 1/200 detik karena itulah kecepatan tertinggi dimana kamera dan flash anda bisa bekerja dengan sinkron. Lebih cepat dari kecepatan ini maka hasil foto akan belang karena flash dan kamera sudah tidak sinkron.

Perhatikan bahwa ada dua eksposur yang harus anda “selesaikan”. Eksposur pertama adalah ambience, yaitu tingkat cahaya di sekitar dan latar belakang foto anda. Eksposur ambience ini tidak terjangkau oleh flash sehingga harus anda kendalikan secara manual dari kamera dengan kombinasi ISO dan diafragma. Eksposur kedua adalah eksposur subyek. Karena subyek berada dalam jangkauan sinar flash maka eksposurnya menjadi tanggung jawab flash. Anda harus mengatur kekuatan flash anda nantinya.

Langkah pertama. Matikan lighting untuk sementara agar hanya ada cahaya ambience. Anda setel diafragma sedemikian rupa sehingga foto yang dihasilkan agak gelap dari normal, tingkat kegelapannya tergantung selera (ingat, anda tidak diperbolehkan memainkan shutter speed karena masalah sinkronisasi, hanya gunakan setelan diafragma dan ISO). Ambil foto beberapa kali dengan kondisi diafragma yang berbeda, pilih tingkat kegelapan yang anda suka. Bila sudah selesai, maka ini adalah eksposur background anda. Catat dan jangan diubah lagi (kecuali tingkat cahaya berubah, anda harus mengulangi dari awal).

Langkah kedua. Sekarang hidupkan lighting anda. Tempatkan subyek di tempat dia harusnya berada. Setel flash pada kekuatan 1/4 (misal) sebagai nilai awal percobaan. Sekarang dengan tanpa mengubah setelan kamera, ambil fotonya beserta flash. Perhatikan eksposur subyek, jika terlalu terang maka turunkan kekuatan flash ke 1/8 atau 1/16 dan seterusnya. Jika terlalu gelap, naikkan kekuatan ke 1/2 bahkan ke full power. Jika masih kurang maka anda bisa menaikkan ISO atau memindahkan lighting lebih dekat ke subyek.

Wireless pada Nikon
Setup wireless Nikon
Khusus bagi pemilik sistem Nikon yang flash dan kameranya sudah memiliki sistem flash wireless secara built-in maka langkah kedua tidak perlu anda lakukan. Yang perlu anda lakukan adalah menghidupkan flash anda dan set pada mode “remote”. Pada kamera anda hidupkan flash built-in dan masuk ke menu commander mode, setel pada mode TTL dan setel juga agar flash built-in tidak ikut menyala (diset pada tanda “–”) dan sekarang anda siap memotret. Canon, Olympus dan merk lainnya memiliki sistem wireless flash yang kurang lebih sama atau dengan tambahan beberapa alat.

Tambahan
Sistem ini ternyata juga penangkap angin yang baik. Gunakan tas sebagai pemberat atau minta asisten anda memegangi stand agar tidak jatuh tertiup angin.
Selamat memotret!

1 komentar: